Perbedaan antara arus AC dan DC Listrik
Daftar Isi
Perbedaan antara
arus AC dan DC Listrik
Bismillahirohmanirohim
Tenang para
pecinta ilmu yang ingin belajar kelistrikan, blog ini tidak akan memberikan
informasi yang berbelit-belit dan sulit dicerna, berbeda dengan situs-situs
lain yang memberikan info detail mengenai listrik namun para pembaca malah
pusing membacanya. Itu pengalaman pribadi saya.
Blog ini akan
terus berusaha menyajikan informasi yang dapat dicerna untuk para pemula yang
ingin belajar. Kami selalu berusaha dan berjuang agar pemahaman tentang listrik
ini mudah dicerna yah, meskipun pada akhirnya pusing-pusing juga.
Pada kesempatan
kali ini saya akan membahas tentang perbedaan antara arus AC dan DC.
Banyak sekali
yang bertanya-tanya tentang apasih Listrik AC dan apasih listrik DC, lalu bagaimana
cara membedakannya? Dan apasih definisinya? Dan masih banyak sekali pertanyaan
lain yang serupa.
Kita mulai dengan
Definisi
AC singkatan dari
Alternating Current yaitu arus bolak balik. Sedangkan DC (Direct Current)
adalah arus satu arah.
Kenapa Arus AC
lebih disebut bolak-balik?
Listrik rumahan,
itu adalah Listrik arus AC, karena ketika kita menghubungkan Socket (benda yang
berbentuk seperti garpu untuk menunghubungkan listrik bisa juga disebut steker,
atau colokan) pada Stop kontak (benda
yang memiliki lubang dua untuk menghubungkan steker/socket ke arus listrik. maka
sobat tidak perlu mempertimbangkan posisi konduktor akan ditempatkan dimana.
Jika sobat
memcoba membolak-balikan steker maka tidak akan bermasalah terhadap alat
kelistrikan sobat.
Berbeda dengan
arus DC yang searah, kamu tidak bisa membolak balikan posisi dari konduktor,
oleh karena itu biasanya alat yang berlistrik DC seperti Aki, memiliki tanda
penting untuk penghubung arusnya yaitu tanda positif fan negatif (+ dan -)
tanda positif untuk arus positif, tanda negatif untuk yang negatif
Itu secara
sederhana sobat! Ini secara ilmiahnya
Listrik AC adalah
listrik yang memiliki frekunensi karena aliran arus AC memiliki polaritas yang
berubah-ubah dari polaritas yang lebih tinggi ke polaritas yang lebih rendah
dalam satuan waktu
Sebenarnya
listrik AC itu bersipat putus nyambung, (judul lagu) namun dikarenakan
kecepatanya yang tinggi jadi tidak terlihat.
Biasanya listrik
AC memiliki satu Fhase, satu netral dan ground. Ada juga yang 3 fhase dan
ground karena beban yang 3 fhase tidak menggunakan netral.
Berbeda dengan
listrik DC yang tidak meiliki frekuensi, karena arus AC sangat stabil bergerak
lurus dari positif ke Negatif. Karena listrik DC tidak memiliki frekuensi, bergerak
lurus dan stabil, maka Arus DC lebih halus dari pada listrik arus AC, sehingga
alat-alat elektronika seperti hnaphone dan komputer adalah Arus DC agar menghindari
kerusakan komponen yang sangat sensitif pada tegangan tinggi dan berubah - ubah
Keuntungan arus
AC
Arus AC lebih
mudah diproduksi, banyak sekali pembangkit listrik yang menproduksinya, seperti
PLTA, PLTB, PLTPB, PLTU, dan PLTN. Selain dari prosess produksi yang sangat
mudah, listrik AC juga lebih mudah di distribusikan. Hal lain lagi
menguntungkan dari arus AC adalah mudah diubah ubah, misalnya diubah ke arus DC
dengan mengunakan Adaptor.
Sekarang sobat
tahukan kenapa hanphone yang berarus DC bisa di charger melalui stop kontak
rumah yang arusnya AC karena charger HP memiliki Adaptor, tuh yang besar di
bagian stekernya...
Arus AC juga
tidak sulit karena hanya perlu menghungkannya dengan kabel Nol yang dapat
diperoleh dari mana saja, pada umumnya Kabel Nol didapat dari trafo, namun juga
bisa memlalui tanah.
Umumnya listrik
tegangan AC di indonesia memiliki Voltase 200-220V
Keuntungan Arus
DC
Arus DC dengan
sipat lebih halus tentunya dapat digunakan kekomponen yang renta dan alat
elektronik kecil-kecil, hal lain yang diuntungkan dari arus DC adalah dapat
disimpan misalnya kedalam baterai atau aki (accumulator). Keuntungan lainnya
adalah voltase dari komponen DC relatif kecil sehingga tidak membahayakan.
Oleh karena itu
banyak dari ahli elektrikal yang ingin memperingan beban dalam hitungan watt
dengan mengganti setiap komponen listrik AC ke DC, misalnya lampu. Atau
penerang ruangan lain.
Umumnya tegangan
DC tidak terlalu besar hanya sekitar 1-12-65V itu yang saya lihat pada sebuah
Aki.
baca juga Genset
Demikian artikel
kali ini semoga bermanfaat dan dapat membantu masalah sobat
Mohon maaf bila
banyak kesalahan karena kesalahan mutlak pda diri saya dan kebenaran hanya
milik Alloh SWT
Alhamdulillah saya sudah belajar di perkuliahan gan, tambah ilmu