cara menggunakan AVO meter mengukur dan menghitung hasil pengukuran arus, tegangan, tahanan dengan akurat
Daftar Isi
AVO meter, cara mengukur dan menghitung hasil pengukuran
arus, tegangan, tahanan dengan akurat
“Bismillahirohmanirom”
pada kesempatan
kali ini saya akan menjelaskan tentang
cara menggunakan Multimeter, multitester atau juga sering disebut AVOmeter dalam segi mengukur arus, tegangan,
tahanan dengan
mudah, baik dan benar. sesuai dengan fungsi dari alat ini.
Melakukan
pengukuran? Bisakan dilakukan?
Mengukur dan
menghitung hasil pengukuran tersebut pada Avometer atau multimeter adalah bagian paling penting bagi sobat yang
ingin belajar ilmu kelistrikan, karena bila sobat tidak menguasai ilmu
pengukuran ini, maka sudah dipastikan sobat tidak akan bisa memperbaiki
rangkaian elektronika dan rangkaian instalasi listrik dengan baik.
Bukan begitu?....
Bukan begitu?....
Hal yang wajib
sobat kuasai sebelum melakukan pengukuran menggunakan Avometer ini adalah mengetahui
setiap fungsi dari bagian pada Avo meter atau multitester tersebut. Oleh karena itu jangan
lewatkan pembahasan penting satu ini
Cara melakukan pengukuran menggunakan Avo meter atau
Multitester
Sebelum sobat
mulai melakukan pengukuran menggunakan Avometer
atau juga bisa disebut multimeter dan
multitester ini, sobat perlu
memahami berbagai macam hitungan yang dapat dihitung
Antara lain
Tahanan (Ohm), arus (ampere), dan Volt (tegangan) berikut gambarnya
gambar AVO meter yang sering saya gunakan, jelek sekali hhaa |
cara mengukur
arus, tegangan, tahanan dengan AVO meter sangatlah mudah! Namun banyak orang
tidak mengetahui caranya, oleh karena itu saya akan sajikan cara cara mengukur
arus, tegangan, tahanan dengan AVO meter
sebelum melakukan
pengukuran dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan adalah kondisi
Avometer harus ada dalam keadaan baik, tidak cacat dan masih bekerja dengan
normal sebagai mana mestinya
berikut cara
pengukurannya :
cara mengukur arus / ampere menggunakan AVO
meter
Pertama
Sebelum mengukur
arus DC, sobat perlu memutuskan hubungan dengan pacar sobat, maaf maksudnya sobat
perlu memutuskan salah satu jalur hubungan antara beban dan sumber tegangan sebagai
tempat untuk melakukan pengukuran. Seperti yang ditunjukan oleh gambar diatas.
Kedua
Arahkan selektor
switch atau saklar pemilih yang berfungsi untuk memilih jenis apa yang akan diukur, sehingga menunjuk ke arah DcmA baik itu di 2.5 atau di
25 atau di 0.25A
Ketiga
Arahkan Zero
Adjusment (alat untuk mengatur jarum penunjuk nilai pada layar agar bernilai
ZERO atau NOL pada posisi stanby
Keempat
Lakukan kalibrasi
Avometer yaitu dengan menyatukan jarum penunjuk – dan + (probe) sehingga jarum
penunjuk nilai pada layar bergerak penuh
Kelima
Arahkan jarum –
dan + sebagai penghubung ke terminal seperti ditunjukan oleh gambar diatas
(tepatnya garis warna merah)
keenam
Lihat hasil pada layar
bagian skala ukur hasil yang diperoleh. Untuk
perhitungan hasilnya akan dibahas setelah ini
Cara mengukur Tegangan (VOLT) pada rangkaian menggunakan
Avo meter
Untuk melakukan
pengukuran terhadap tegangan sebenarnya hampir sama dengan mengukur arus. namun
yang berbeda dari pengukuran Tegangan adalah jika pada pengukuran arus
dilakukan dengan dihubungkan seri, maka untuk mengukur tegangan, dilakukan
dengan pemasangan jarum pengukur (probe) secara paralel
Penasaran dengan
rangkaian seri dan paralel boelh dibaca Merangkai rangkaian seri dan paralel beserta teorinya
Beberapa
perbedaannya adalah :
Sobat arahkan selektor
switch ke arah DcmA atau ACV sesuai dengan tegangan yang diukur
Bagi sobat yang
kebingungan dengan arus AC dan DC silahkan dibaca Perbedaanantara arus AC dan DC listrik
Lakukan
pengukuran seperti ditunjukan oleh gambar dibawah ini :
Maka hasil akan
terlihat dan untuk menghitung nilai dari hasil pengukuran bisa dibaca setelah
ini
Cara mengukur tahanan atau Ohm dengan Avo meter atau
multitester
Caranya
Perhatikan
terlebih dahulu contoh dibawah ini
Pertama
Matikan sumber
arus atau tegangan, ketika akan mengukur tahanan (ohm)
Kedua
Ambil gelas dan
seduh kopi dulu agar nikmat...(abaikan)
Kedua
Arahkan selektor
switch (sklar pemilih) sehingga mengarah ke ohm meter x1, bisa juga x10 atau
x100 namun sobat perlu rumus perhitungan Ω agar dapat mengetahui nilainya
Ketiga
Arahkan jarum
terminal kearah yang dicontohkan pada gambar
keempat
Lihat jarum penunjuk
menunjuk ke skala ukur yang bernilai berapa dan itulah hasilnya, dan hasilnya
adalah 2Ω + 4Ω + 6Ω + 8Ω = 20Ω, dan jarum penunjukpun akan mengarah ke angka 20
Ω
Namun bila sobat
mengarahkan selektor switch ke arah Ω x10 maka nilai yang akan ditunjuk oleh
jarum penunjuk adalah 2 dan sobat tiggal kalikan 2 x10 dan itulah hasilnya
samakan 20 Ω.
Baca juga apa itu Resistor
...........................................................................................................................................................
Setelah sobat
mengetahui cara mengukur berbagai jenis ukuran listrik menggunakan avometer,
apakah semua itu cukup? Jelas semuanya belum cukup, karena pengukuran yang
dilakukan secara konstan tanpa mempertimbangkan faktor yang dapat memicu
keakuratan hasil pengukuran, maka hasil pengukuranpun akan tidak akurat bahkan
salah
Terkecuali memang
Avometer sobat adalah avometer digital yang langsung dapat melihat nilai hasil
pengukuran tersebut dilayar dalam bentuk angka
Namun akan sangat
berbeda dengan sobat yang menggunakan Multitester
atau Avometer analog yang perlu ilmu
lebih lanjut untuk membacanya dan juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor
penentu keakuratan hasil pengukuran
Lalu apa saja
faktor yang dapat memicu keakuratan hasil pengukuran?
Faktor – faktor
yang memicu keakuratan hasil pengukuran menggunakann multimeter atau
multitester alias AVOmeter adalah sebagai berikut :
1 Avometer masih
bekerja dengan baik alias belum rusak
2 pastikan sebelum
pengukuran bahwa Zero
Adjusment tetap stanby pada posisi NOL jika tidak maka silahkan gesrkan Zero
adjusment tersebut agar jarum penunjuk nilai mengarah pada angka NOL
3 perhatikan arah
dari selektor switch mengarah ke nilai yang mana
Setelanjutnya
Untuk menghitung nilai
dari ACV, DCV atau DcmA SAMA, jadi kita pelajari saja salah satunya sehingga
menghemat waktu
Perhatikan contoh
perhitungan nilai dari pengukuran tegangan (Volt) berikut :
1 Nilai tegangan yang diukur pada layar Avometer menunjukan angka 15 VDC
2 lalu sobat
posisikan selektor switch (saklar pengatur) pada posisi 1000 DCV
3 saat
memperhatikan layar pada alat ukur ternyata hanya menunjukan skala terbesar
adalah 250, 50, dan 10 tidak ada nilai tertinggi 1000
namun tenang,
skala pengukur deratan 0-10 menunjukan bila jarum penunjuk nilai pengukuran
mengarah pada angka 10 sementara selektor switch mengarah pada angka 1000 DCV
maka nilai dari 10 pada layar tersebut adalah 1000 DCV
kembali pada no 1 dimana nilai tegangan yang diukur adalah 15 Volt sementara
skala ukur pada selektro switch mengarah ke angka 1000 maka jarum pada layar
akan mengarah pada bagian awal dan dengan jarak yang sangat kecil.
solusinya,
pindahkan selektor switch ke nilai DCV yang dapat membuat jarum penunjuk nilai
pada layar bergerak lebih jauh agar nilai pengukuran lebih akurat
misalnya kita
menggerakan selektor switch atau saklar pengubah (pemilih) pada posisi 10 DCV
maka jarum penunjuk akan bergerak cepat keujung kanan melebihi kapasitas angka
dari layar kaca Avometer. Hal ini disebabkan nilai tegangan yanga diukur jauh
lebih besar dibanding skala maksimal dari nilai yang dipilih selektor switch
Sobat harus hati
– hati karena jika hal tersebut didiamkan begitu saja akan merusak Avometer itu
sendiri, solusinya, bila hal tersebut terjadi maka cepat cepat putuskan
hubungan dari benda yang diukur dengan avometer dan pindahkan nilai yang diukur
menjadi lebih besar dengan selektro switch misalnya pada 2.5 DCV pindahkan ke
10 DCV
Kembali dengan
hasil pengukuran 15Volt, bila saklar pemilih (selektor switch ) mengarah pada
bagian 50 DCV, maka jarum penunjuk nilai akan bergerak Tepat ditengah antara
nilai 10 – 20 pada skala ukur (range 0-50) yang artinya nilai yang ditunjukan
bernilai 15Volt
Sebaliknya bila
sobat belum mengetahui tegangan tersebut dan ingin mengetahui nilai akurat dari
hasil pengukuran sobat maka cermati Rumus berikut :
Hasil ukuran =
|
Skala yang dipilih
|
X angka yang ditunjuk
oleh jarum
|
skala terbesar pada
layar
|
Sebagai contoh
Berapa hasil
tegangan dari hasil pengukuran yang menunjukan angka 10 pada layar sementara
batas ukur dilayar tersebut adalah 10 dan nilai selektor switch yang dipilih
adalah 50
Diketahui = skala yang dipilih =
50
= skala terbesar
pada layar = 10
= angka yang
ditunjuk jarum = 10
Maka hasil = (50/10) X 10
= 50 volt
Contoh yang kedua
Skala yang dipilh = 50
Skala terbesar
pada layar = 50
Angka yang
ditunjuk jarum = 22 dari (0-50)
Maka hasil = (50/50) X 22
= 22 Volt
Berbeda dengan
pengukuran Direct Current Volt (DCV), Alternating Current Volt (ACV), dan
Direct Current Mili Ampere (DcmA), menghitung nilai dari hasil ukur Ohm (Ω) pada multimeter atau multitester Analog terbilang lebih
mudah dibanding dengan yang disebutkan sebelumnya
Misalnya pada pengukuran
Ohm meter diatas sudah dijelaskan....
Namun, bila sobat
masih bingung dengan pembahasan diatas, saya akan coba bahas kembali dengan
lebih detail.... ok
Sebelum
pengukuran dan penghitungan dilakukan perhatikan dan pastikan bahwa alat ukur
tidak rusak secara fisik dan masih berfungsi sebabagi mana mestinya
Arahkan selektor
switch (saklar pemilih) pada bagian x1, x10, x100, atau x1K Ω sesuai dengan
kehendak sobat. Setelah terpilih, Atur Zero Adjusment agar pada posisi stanby
jarum mengarah pada angka ZERO (NOL). Kenapa demikian? “supaya hasil pengukuran
lebih akuran dan sesuai tentunya”
Biasakan sebelum
melakukan pengukuran baik itu DCV, ACV, DcmA, ataupun Ω lakukan Kalibrasi alat ukur, yaitu menghubungkannya
kedua jarum pengukur – dan + sehingga jarum penunjuk nilai bisa bergerak
Setelah itu,
lakukan pengukuran sebagai mana telah dijelaskan diatas yaitu dengan
menempelkannya terhadap komponen atau rangkaian yang akan diukur
Perlu dingat
kembali bahwa pengukuran Ohm dilakukan pada saat komponen atau rangkaian tidak
bertegangan, jika dilakukan ketika keadaan bertegangan maka akan merusak alat
ukur itu sendiri
Setelah terlihat
hasilnya maka lakukan tips membaca nilai pada Avometer dengan cara berikut :
Misalnya jarum
menunuk pada angka 20 sementara pengali atau selektorswitch mengarah pada x100,
maka nilai tahanan tersebut adalah 20X200 = 2000 Ω
Mudah bukan
Demikian artikel
kali ini saya buat, semoga bermanfaat dan dapat membantu masalah sobat. Mohon
maaf bila banyak kesalahan dalam berbagai hal baik penulisan penyampaian atau
yang lainnya
Kami butuh bantun
sobat loh... dengan share Artikel ini ke berbagai sosial media insyaAllah dapat
membantu
lihat juga video saya :
lihat juga video saya :
Bukannya 20x100 yh ?
Yang contoh pengukuran hambatan