Mengenal alat ukur Osiloskop (0scilloscope) sampai bisa menggunakannya
Daftar Isi
Mengenal alat ukur Osiloskop (0scilloscope) sampai
bisa menggunakannya
Bismillahirohmanirhim
Pada kesempatan
yang berbahagia kali ini, saya akan membahas mengenai sebuah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur besaran listrik. Dimana hasil pengukuran adalah nilai
maksimal berbentuk gelombang dan hasil pengukurannya ditampilkan pada suatu
layar (display). Namanya OSILOSKOP
Berikut gambarnya
:
Terdapat dua
jenis osiloskop yang umum digunakan. Yaitu osiloskop
analog, dan osiloskop digital
Sebagaimana telah
sobat ketahui bahwa benda berjenis analog adalah benda yang menggunakan jarum
untuk menunjukan harga yang telah diukur
Sebut saja avo
meter analog
Begitupun pada
osiloskop. Osiloskop jenis analog menggunakan tegangan yang diukur untuk
menggerakan berkas elektron dalam layar, bergerak kebawah dan keatas sesui
dengan bentuk gelombang yang diukur
Sementara
osiloskop digital menampilkan bentuk kelombang yang diukur dengan menggunakan
Analog to digital Converter (ADC) untuk mengubah besaran tegangan yang diukur berupa
analog menjadi besaran digital yang nantinya akan ditampilkan pada layar hasil
pengukuran.
Lalu, Apa saja
yang dapat diukur oleh alat ini?
Alat ini dapat
mengukur beda fasa, arus (ampere), tegangan (Volt), frekuensi, dan sebagainya
Bagaimana cara
mengukurnya?
Sebelum
menjelaskan cara mengukur dari osiloskop ini, sobat harus tahu dulu fungsi dari
setiap tombol yang terdapat pada osiloskop ini.
Penjelasan Fungsi
setiap Tombol pada alat ukur Osiloskop
Perhatikan gambar
dibawah :
gambar dari teknikelektronika.com |
1 Tombol Power On/OFF, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan sebuah osiloskop
2 Lampu Indikator
3 Rotation, berfungsi untuk mengatur
posisi tampilan garis pda layar agar tetap berda pada posisi horizontal
4 Intensity, berfungsi ebagai pengaturan
cahaya pada layar osiloskop
5 Focus, befungsi untuk mengatur
kefokusan gelombang agar tidak kabur
6 Cal, berfungsi untuk kalibrasi tegangan
peak to peak atau tegnagan puncak ke puncak
7 Position, berfungsi untuk mengatur
posisi Vertikal
8 INV (Invert), berfungsi membalikan
sinyal input
9 sakelar VOLT, berfungsi untuk mengatur
besar tegangan percentimeter
10 Variable,berfungsi untuk mengatur
kepekaan (sentivitas) arah vertikal pada chanel yang bersangkutan
11 AC-DC berfungsi untuk mengatur sinyal
apa yang akan diukur AC-DC
12 GND, berfungsi untuk mengaktifkan
saluran input untuk pentanahan
13 Vertical Input CH-1
14 Vertical Input CH-2
15 sakelar Mode, terdapat 4 pilihan yaitu
: CH1, CH2, Dual dan ADD (CH = chanel)
16 x10 MAG, untuk memperbesar
17 Position,
18 XY, berfungsi untuk input saluran 1 akn
menjadi axis X dan input 2 akan menjadi Axis Y
19 Sakelar TIME/DIV
20 Tombol CAL
21 Variable, berfungsi untuk mengatur
kepekaan (sensitivitas) TIME/DIV
22 GND, berfungsi untuk konektro ke tanah
23 Tombol CHOP dan ALT, CHOP sebagai potongan Chanel, dan ALT sebagai
pengganti
24 HOLD OFF, berfungsi untuk mendiamkan
gambar
25 LEVEl, berfungsi utnuk mengaur gambar
diam dan bergerak
26 Tombol NORM dan Auto
27 Tombol LOCk
28 Sakelar
COUPLING berfungsi menunjukan hubungan sinyal searah (DC) dan AC
29 sakelar Source
30 Trigger ALT
31 Slope
32 EXIT
Cara melakukan pengukuran menggunakan Osiloskop (Oscilloscope)
Langkah Pertama : Lakukan kalibrasi
Untuk melakukan
kalibrasi, berikut langkah langkah yang benar dalam melaukan kalibrasi
osiloskop
- sesuaikan tegangan masukan sumber daya AC yang ada dibelakang Osiloskop sebelum kebal daya AC dimaskukan pada sumber listrik (listrik dari PLN)
- Hidupkan Osiloskop
- Set saluran pada CH 1 (chanel 1)
- Set Mode auto
- atur intensitas sampai layar terlihat jelas, namun jangan terlalu terang
- atur posisi berkas cahaya vertikal dan horizontal
- set level mode pada tengah tengah (-) dan (+)
- set tombol (VOLT/DIV) bisa disesuaikan dengan tegangan masukan
- pasang pelacak pada salah satu saluran-1, CH-1 dengan tombol pengalih AC/DC pada kedudukan AC
- atur selektro switchnya pada posisi 1x
- tempelkan ujung probe/jarum penunjuk padatitik kalibrasi yang bertanda Call 2c/p-p kemudian atur tombol volt/div pada ujung tombol
- atur TIME/DIV pada posisi 1 ms agar tampak tegangan kotak yang cukup jelas
- osiloskop siap digunakan
Langkah kedua : Silahkan
Lakukan pengukuran
- pastikan osiloskop masih dalam keadaan hidup
- Putar sakelar TIME/DIV pada 5msec
- putar sakelar VOLT/DIV ke 5 Volt (berarti 1 koatk pada layar adalah 5 volt
- pasangkan probe (jarum pengukur) pada benda yang akan diukur
- Hitung tegangan AC berdasarkan gelombang yang ditampilkan
Cara menghitung hasil pengukuran tegangan pada
Osiloskop
Contoh
Mengukur tegangan puncak
Untuk menghitung tegangan yang diukur, sobat dapat mengambil contoh dibawah ini :
Misalnya :
tegangan puncak adalah 2 kotak atau 2 DIV, dan sakelar VOLT/DIV mengarah pada
posisi 5 volt
Cara menghitungnya : 2 DIV x 5 VOLT = 10 VOLT
Mengukur tegangan
puncak ke puncak
4 DIV x 5 VOLT =
20 VOLT
Cara menghitung hasil pengukuran frekuensi pada osiloskop
Cara perhitungan periode adalah mengalikan jumlah divisi satu siklus gelombang dengan nilai waktu yang disetting pada saklar TIME/DIV
Misalnya :
F = 1 / (5ms x 4
DIV)
F = 1 / 20ms
(dikonversi ke ukuran second)
F = 1 / 0.02
second
F = 50 Hz
Demikian Artikel kali ini, semoga dapat bermnafaat dan dapat membantu masalah sobat. Mohon maaf bila banyak kesalahan dalam penulisan dan dalam penerangan.
Posting Komentar