Sistem pendistribusian listrik PLN dari sumber awal sampai penggunaan akhir
Daftar Isi
Sistem pendistribusian
listrik PLN dari sumber awal sampai penggunaan akhir
Bismillahirrohmanirrohim
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi, manusia
pasti menginginkan kehidupan yang nyaman. Bagi masyarakat modern era ini, energi
listrik merupakan kebutuhan utama atau bisa juga disebut kebutuhan primer.
Kenapa?
Itu bisa dilhat dari kehidupan sehari-hari, energi listrik bermanfaat untuk
kebutuhan rumah tangga, antara lain penerangan, penggerak, pendingin dan
pemanas, kompor, setrika, dan lain-lain menggunakan energi listrik.
Begitupun dengan bangunan, hapir setiap bangunan membutuhkan energi listrik
seperti sekolah, kampus, kantor, rumah biasa, rumah sakit, restoran, hotel,
terminal, supermarket, dan sebagainya.
Semua kegiatan akan terganggu bila tidak dibantu dengan adanya energi
listrik. Misalnya saja sobat sedang berjalan-jalan dimalam hari. Jika tidak ada
penerangan pasti terganggu. Sobat sedang main game lewat Hp, ketika listrik
padam dan lobet, pasti kerepotan, apalagi pabrik-pabrik besar yang sangat
membutuhkan energi listrik untuk menjalankan mesin-mesin raksasa didalamnya.
Maka tidaklah salah jika menyebutkan energi listrik sebagai energi primer atau pokok.
Maka dari itu, sangatlah penting bagi kita untuk mengetahui, bagaimana
proses dari bagaimana listrik dibentuk (dihasilkan), hingga mulai digunakan...
Maka dari itu mari kita pelajari bersama sistem pendistribusian listrik PLN
dari sumber awal sampai penggunaan akhir ini samapi tuntas.
Di Indonesia, penyedia listrik dikelola pengusaha
ketenaga listrikan (PT.PLN) dan pelaksana Instalasinya dikerjalakn oleh
kelompok Instalatir.
Energi listrik dari mulai pembangkit sampai kepada pemakai atau konsumen
lsitrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang bisa disebut
Instalasi penyedia listrik. Sedangkan saluran dari alat pembatas dan pengukur
(APP) sampai pada beban disebut Instalasi pemanfaatan tenaga listrik.
Gambar diatas adalah contoh bentuk
saluran energi listrik dari pembangkit ke pemakai
Keterangan gambar :
G :
Generator
GI :
gardu Induk
GH :
Gardu Hubung
GD :
Gardu Distribusi
TT :
jaringan tegangan tinggi
TM :
jaringan tegangan menengah
TR :
jaringan tegangan rendah
APP :
Alat pembatas dan pengukur
Di pusat pembangkit tenaga listrik, Listrik dihasilkan oleh sebuah alat
yang dinamakan Generator. Generator digerakan oleh turbin dari bentuk energi
lain yang nantinya dikompersikan sebagai energi untuk memutarkan generator
secara stabil. Energi tersebut bisa berupa Air di Pembangkit listrik tenaga Air
(PLTA), Gas di PLTG, uap di PLTU, Diesel di PLTD, Panas bumi di PLTP, dan
Nuklir di PLTN.
Apa itu generator? Baca : Pembahasan lengkap generator listrik
Setelah listrik dibangkitkan menggunakan Generator, energi listrik
didistribusikan pada konsumen-konsumen pemakai listrik. Sistem distribusi ini
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai
ke konsumen.
Dengan demikian, dapat dikategorikan fungsi distribusi tenaga listrik
sebagai berikut :
1)pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat
2)meruapakn sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu
daya pada pusat beban dilayani langsung melalui jaringan
distribusi.
Sejarah pendistribusian listrik bisa dibaca : sejarahlistrik dari mulai penemuan pertama sampai pengembangan terbaru
Sistem pendistribusian
Berdasarkan tegangan pengenalnya, sistem jaringan distribusi dibedakan
menjadi dua macam, yaitu :
A sistem jaringan tegangan
primer atau jaringan
tegangan menengah (JTM). Yaitu berupa saluran kabel tegangan menengah dan
saluran udara tegangan menengah (SUTM). Jaringan primer menghubung ke sisi
sekunder trafo daya di gardu induk menunu ke gardu distribusi. Besar tegangan
yang disalurkan adalah 6 kV, 12 kV hingga 20 kV (kilo Volt)
B jaringan tegangan
distribusi sekunder atau
jaringan tegangan rendah (JTR), salurannya bisa berupa SKTM atau SUTM yang
menghubungkan gardu distribusi sis sekunder trafo distribusi ke konsumen. Di
Indonesia Tegangan sistem yang digunakan adalah 1 fasa 220 volt dan 3 fasa 380
Volt.
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa energi listrik yang dihasilkan oleh
pembangkit listrik besar dengan tegangan 11 kV sampai 24 kV dinaikan
tegangannya oleh gardu Induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV
(kilo Volt, 154 kV, 220 kV, hingga 500 kV.
Baca selengkapnya : trafo atau transformator sebuah alat pengubah besar tegangan
Selanjutnya diteruskan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikan tegangan
adalah uintuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana
dalam hal ini kerugian daya sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I
kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar maka arus
yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan menjadi 20 kV dengan
tranformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan
sistem tegangan tersebut penyaluran energi listrik dilakukan oleh saluran
distribusi primer. Dari distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi
mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi
rendah yaitu 220 atau 380 Volt tergantung sistem 1 atau 3 fasa yang diambil. Selanjutnya
disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen.
Konsumen itu kamu...
Energi listrik yang digunakan konsumen
Pada gambar dijelaskan bahwa energi lsitrik dari sumber (poembangkit
listrik) didstribusikan meneju konsumen. Pemakaian listrik bisa berupa :
Sumber energi penerangan yang biasa diaplikasikan oleh lampu
Sumber energi pemanas yang biasa diaplikasikan oleh dispenser, rice cooker
dan lain-lain
Sumber energi gerak yang biasanya diaplikasikan oleh motor listrik berupa
pompa air atau mesin cuci
Sumber energi suara yang biasanya diaplikasikan oleh ampliplier, microphone
dan lain-lain
Sumber energi data yang biasanya diaplikasikan oleh CD, komputer, dan
pengolahan data lain
Kenapa energi dingin tidak ada?
Karena energi dingin misalnya yang dihasilkan oleh AC atau kulkas tidak
langsung dihasikan oleh energi listrik. Melainkan karena kerakan motor listrik
didalam kompresor. Jadi energi listrik pada AC atau kulkas itu diaplikasikan
pada gerak.
Pemakai listrik di Indonesia dengan sumber listrik dari Pembangkit Listrik
Negara (PLN) dapat dibedakan sebagai berikut :
Konsumen rumah tangga
Kebutuhan daya listrik untuk rumah tangga antara 450VA sampai 4.400VA
secara umum menggunakan sistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220V sampai 380V
dan jumlahnya sangat banyak
Penerangan jalan umum (PJU)
Di kota-kota besar umumnya, penerangan jalan umum sangat diperlukan oleh
karena bebanya berupa lampu dengan masing-masing daya tiap lampu tiang antara
50VA sampai 250VA tergantung pada jenis jalan yang diterangi, maka dari itu,
sistem yang digunakan adalah sistem 1 fasa dengan tegngan rendah 220V sampai
380V
Konsumen pabrik
Memang secara jumlah kalah banyak dengan konsumen rumah tangga. Namun,
masing-masing pabrik dayanya dalam hitungan kVA (Kilo Volt Ampere).
Penggunaannya untuk pabrik yang kecil masih menggunakan sistem 1 fasa tegangan
rendah yaitu 220V sampai 380V. Sementara itu, untuk pabrik-pabrik yang lebih
besar dan menggunakan sistem 3 fasa dan menggunakan sistem saluran masuk
bertegangan 20kV
Konsumen komersial
Stasiun, terminal, KRL, hotek berbintang, rumah sakit besar, kampus,
stadion olahraga hypermarket, mall dan apartemen merupakan contoh konsumen
komersial. Biasanya konsumen komersial menggunakan sistem 3 fasa untuk yang
berkapasitas kecil dengan tegangan rendah, sedangkan
kapasitas besar menggunakan
tegangan menengah.
Demikan artikel singkat kali ini, semoga dapat bermnafaat dan dapat
membantu masalah sobat. Jika sobat suka pembahasan ini, bisa share ke teman-teman
sobat yang mungkin saja membutuhkan.